Jumat, 16 Oktober 2009

KEKUASAAN (POWER):

Kemampuan untuk membuat atau mencegah suatu tindakan yang dapat membuat sesuatu terjadi kebijakan untuk bertindak atau tidak.

Menurut Freneh dan Roven , Bentuk-bentuk kekuasaan :

1. Coercive Power (Paksaan)

Dari sisi orangnya ia mempunyai penguasa, dan orang lain mempunyai rasa takut terhadap orang tersebut.

Contoh :

Di keluarga ada seseorang yang di tuakan(seorang yang paling tua diantara yang lain), jadi setiap ada acara dan keluarga semua kumpul ketika ia memerintahkan seseorang tidak ada yang berani menentang dan biasanya seluruh keluarga menuruti perintah dia karena takut.

2. Imbalan (Insentif)

Pematuhan yang dicapai berdasarkan kemampuan untuk membagikan imbalan yang dipandang oleh orang lain sebagai berharga.

Imbalan adalah sesuatu yang meningkatkan frekuensi kegiatan seorang pegawai. Sesuatu dinamakan imbalan atau bukan, tergantung pada keseluruhan pengaruh terhadap perilaku pegawai. Jika kinerja seorang pegawai diikuti oleh sesuatu dan kinerja lebih sering terjadi di saat kemudian setelah sesuatu, maka sesuatu tersebut disebut imbalan. Imbalan dalam pekerjaan memungkinkan sebuah kinerja akan diulang pada waktu yang akan datang.

Contoh : jika kita mau diminta oleh orang untuk mengantarkan dia ke suatu tempat, terus ia memberikan imbalan dengan membelikan bensin. Lalu kita merasa wah tar khan di beliin bensin kalau kita mengantarkannya.

3. Legitimate (Sah/Resmi)

yaitu upaya untuk membedakan antara cara-cara yang dapat dibenarkan dengan yang tidak dapat dibenarkan. Tidak ada campur tangan orang lain dan memberikan oleh seseorang.

Contoh : Seorang bos yang memerintahkan bawahannya untuk bekerja diluar daerah dengan surat tugas.

4. Expert (Pakar, Imabalan, kekuasaan sikap otoritas)

Kekuasaan berdasarkan pada keahlian khusus. Seseorang yang secara luas diakui sebagai dapat diandalkan sumber teknik atau keahlian yang fakultas untuk menilai atau memutuskan dengan tepat, adil, atau bijaksana adalah diberikan kewenangan dan status oleh rekan-rekan atau publik baik yang spesifik - dibedakan domain. Ahli, lebih umum, adalah orang yang luas pengetahuan atau kemampuan berdasarkan penelitian, pengalaman, atau pekerjaan dan dalam bidang studi tertentu. Seorang pakar dapat, berdasarkan pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi atau pengalaman yangdiyakini memiliki pengetahuan khusus dari suatu subjek lebih dari itu dari rata-rata orang, cukup bahwa orang lain mungkin secara resmi (sah) mengandalkan individu pendapat. Secara historis, seorang ahli itu disebut sebagai bijak. Individu biasanya yang mendalam pemikir dibedakan untuk kebijakan dan suara penilaian Dalam Bidang spesifik, definisi ahli baik dibentuk oleh konsensus dan oleh karena itu tidak diperlukan bagi seorang individu untuk memiliki profesional atau akademis kualifikasi bagi mereka untuk dapat diterima sebagai seorang ahli. Dalam hal ini, seorang gembala dengan 50 tahun pengalaman ternak cenderung akan secara luas diakui sebagai lengkap memiliki keahlian dalam penggunaan dan pelatihan anjing domba dan perawatan domba.

Penelitian di daerah ini berusaha memahami hubungan antara ahli pengetahuan dan kinerja luar biasa dalam hal struktur dan proses kognitif. Penelitian fundamental adalah usaha untuk menggambarkan apa yang para ahli tahu dan bagaimana mereka menggunakan pengetahuan mereka untuk mencapai kinerja yang kebanyakan orang menganggap memerlukan kemampuan ekstrim atau luar biasa. Studi telah meneliti faktor-faktor yang memungkinkan para pakar untuk menjadi cepat dan akurat

Contoh : Saat kita mengambil sekolah pada bidang pilot, maka saat kita sudah belajar dan menjadi seorang pilot kita sudah mempunyai keahlian khusus karena tidak sembarangan orang bisa menerbangkan pesawat selain pilot.

Contoh lain dari ilmu komputer adalah bahwa sistem pakar dapat diajarkan oleh seorang manusia dan setelah itu dianggap sebagai ahli, sering mengalahkan manusia pada tugas-tugas tertentu. Dalam hukum, seorang saksi ahli harus diakui oleh argumen dan otoritas.

5. Referent (Kekuasaan Rujukan)

Sebuah referensi, atau titik referensi, adalah intensional penggunaan satu hal, suatu titik acuan atau referensi negara, untuk menunjukkan sesuatu yang lain. Ketika referensi ini dimaksudkan, apa titik referensi untuk disebut rujukan.

Referensi ditandai oleh suara-suara (seperti Onomatope) gambar (seperti roadsigns), teks (seperti bibliografi), indeks (dengan angka) dan benda (cincin kawin); tapi konkret dan abstrak tanpa akhir dapat digunakan metode intensionally. Ini termasuk metode yang menyembunyikan intensionally referensi dari beberapa pengamat, seperti pada kriptografi.

Contoh : Saat saya melihat orang tua yang sedang bekerja, dan saya melihat pekerjaannya menarik , dan sayapun mulai mengikuti apa saja yang dapat saya lakukan agar nantinya saya dapat seperti orang tua (mulai mengikuti bidang apa yang ditekuni, penampilan,dll). Maka kita merujuk pada orang tua atau sebagai pedoman supaya kita bisa menjadi seperti orang tua kita

Selasa, 06 Oktober 2009

Mempengaruhi Hubungan

Dalam mempengaruhi hubungan ada beberapa unsur - unsur, yaitu :
Pertama Unsur Wewenang,,
  • Mengenai pangkat, posisi yang penting untuk mengatur kekuasaan yang resmi (Seperti; Legitimasi dan ada kejelasannya).
  • Proses dalam wewenang lebih cepat.(Keuntungannya)
  • Kelemahan : Disalah gunakan, perubahan perilaku dikarenakan bukan kesadaran sendiri.
  • Contohnya : Dalam kemiliteran,
Dalam kehidupan sehari-hari :
Ketika saya berada disebuah komunitas tertentu. Pada suatu ketika ketua komunitas
tersebut berhalangan hadir untuk mendiskusikan permasalah dikomunitas tersebut, dan
saya diminta untuk memimpin komunitas tersebut dalam mendiskusikan permasalah
dalam kominutas itu. Yang berarti saya mempunyai wewenang dalam menyelesaikan
perasalahan dalam komunitas itu walaupun hanya sementara.

Kedua Unsur dengan menggunakan Paksaan atau ancaman,,
adanya tekanan untuk memper oleh apa yang dia inginkan.
Contohnya : Premanisme,, Ketika saya berada di sebuah tempat. Saya melihat ada orang
yang berpenampilan seprti preman ia sedang memaksa orang
lain untuk memberikan sejumlah uang jika tidak memberikan
uang orang tersebut diancam menggunakan senjata tajam.
Jadi sikap seperti ini sudah jelas adanya ancaman atau
paksaan.
Ketiga Unsur Metode Manipulatif
Biasanya dilakukan dengan cara membohongi atau menggunakan cara-cara licik agar
dapat mempengaruhi seseorang untuk mengikuti apa yang ia inginkan atau capai.
Contohnya : Ketika saya ingin membeli barang-barang yang sedang diskon,
saya tergiur untuk membelinya dan pas saya lihat ternyata harganya sama
saja ketika harga sebelum di diskon. Jadi biasanya para penjual menggunkan
trik-trik diskon agar barang-barangnya laku.
Keempat Unsur Kerjasama,,
Dalam proses mempengaruhi perilaku bisanya melakukan kerjasama agar lebih mudah
untuk menyelesaikan pekerjaan.
Kelebihannya : Melihat suatu permasalahan akan lebih jelas (global)
Mengambil beberapa tanggung jawab dengan berbagai alternatif
Saling komunikasi
Contohnya : Ketika di keluarga saya mengadakan suatu acara diperlukan kerjasama.
Dimulai dengan berbagi tugas ada yang tugasnya mendekor ruangan,
memilih makanan apa yang di sajikan, ada yang mencari tempat untuk
acara tersebut dll. Jadi diperlukan kerjasama agar acara tersebut
berlangsung sesuai dengan keinginan, jika tidak ada kerjasama maka
tidak akan berlangsung sesuai dengan keinginan.
Kelima Unsur Mempengaruhi Peran Kekuasaan Dengan Karyawan & Penilaian Prestasi Kerja:
Berbagi Tipe-tipe Kekuasaan :
1. Kekuasaan Legitimasi (Legitimate Power),, mempengaruhi atas dasar jabatan formal
dalam organisasi, makin tinggi jabatan pemimpin makin besar legitimasi yang dimiliki.
2. Kekuasaan Penghargaan (Reward Power),, mempengaruhi bawahan atas dasar
kemampuan memberi penghargaan. Bawahan mengikuti kemauan pemimpin karena
perilakunya akan menerima penghargaan sesuai dengan yang diinginkan.
3. Kekuasaan Paksaan (Coercive Power),, mempengaruhi bawahan atas dasar
kemampuan memberi hukuman/sanksi. Berupa tegoran, pemotongan gaji, dll.
4. Kekuasaan Panutan (Referent Power),, mempengaruhi anak buah atas dasar
identifikasi pengikut ingin seperti pemimpin. Tipe kekuasaab ini biasanya memiliki
karakteristik mengagumkan kharismatik dan reputasi baik.
5. Kekuasaan Keahlian (Expert Power),, mempengaruhi anak buah atas dasar spesialisasi
pengetahuan yang dimiliki. Expert power merupakan sumber kekuasaan kunci,
bahkan sering seseorang karyawan mendapat promosi karena pengalaman organisasi.
Contohnya : Dalam Kekuasaan Penghargaan :
Jadi di sebuah perusaaan ada seorang karyawan yang tadinya malas-malasan
bekerja menjadi rajin bekerja hanya untuk mendapatkan Penghargaan.
Penghargaan tersebut bisa berupa Gaji, Posisi jabatan, Pelatihan, Bonus
kerja, dll.
Dimana seseorang tersebut semata-mata perilakunya berubah karena ingin
mendapatkan penghargaan bukan karena ingin bekerja sesuai tugasnya.